DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR
ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang.............................................................................................2
Rumusan
masalah.........................................................................................3
Definisi.........................................................................................................3
Manfaat........................................................................................................3
BABII
Pengertian
Fluida.........................................................................................4
Pengertian Fluida
statis dan Dinamis...........................................................4
Contoh Penerapan
Fluida.............................................................................20
BABIII
Kesimpulan..................................................................................................24
Saran............................................................................................................24
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................25
Bab
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ilmu
yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin yang
berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah
fisika. Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya,
bunyi, listrik, dan magnet.Semua gejala ini berbentuk energi. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
materi dan energi (Kanginan, 2007).Perubahan global berlangsung cukup cepat
menempatkan fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan tulang
punggung teknologi terutama teknologi manufaktur dan teknologi modern.
Teknologi modern seperti teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan
teknologi transportasi memerlukan penguasaan fisika yang cukup mendalam.Salah
satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang handal
dalam sains dan teknologi serta memahami lingkungan sekitar melalui
pengembangan keterampilan berpikir,penguasaan konsep esensial, dan kegiatan
teknologi. Kompetensi rumpun sains salah satunya adalah mengarahkan sumber daya
manusia untuk mampu menerjemahkan perilaku alam.
Salah
satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida
diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir.
Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa
digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair. Masih ada
contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat
cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir
dari satu tempat ke tempat yang lain (Lohat, 2008).Fenomena fluida statis
(fluida tak bergerak)
berkaitan erat dengan tekanan hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari
hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep tekanan hidraustatis, salah
satunya adalah hukum Pascal. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu
Blaise Pascal (1623- 1662) yang berasal dari Perancis(Kanginan,
2007).Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum
Pascal. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam mengenai hukum Pascal dan
penerapannya dalam kehidupan.
RUMUSAN MASALAH
1.Pengertian Fluida.
2.Pengertian Fluida
Statis dan Fluida Dinamis.
3.Macam Aliran Fluida.
4.Contoh Penerapan
Fluida dalam Kehidupan Sehari-hari.
DEFINISI
Mekanika
fluida adalah suatu ilmu yang memelajari perilaku fluida baik dalam keadaan
diam (static) maupun bergerak (dynamic) serta akibat interaksi dengan media
batasnya (zat padat atau fluida dengan γang lain) . Seperti kebanyakan
disipilin ilmu lainnya, mekanika fluida mempunyai sejarah panjang dalam
pencapaian hasil-hasil pokok hingga menuju ke era modern seperti sekarang ini.
Mekanika fluida berkembang sejalan dengan perjalanan perkembangan peradaban
manusia. Banyak aspek kehidupan manusia yang terkait dengan mekanika fluida,
seperti transportasi, industri, aerodinamik bangunan, mesin-mesin fluida,dan
kesehatan.
MANFAAT
1.Menjadi salah satu bahan untuk dasar pengetahuan ,
pengalaman, dan pengembangan dalam kegiatan penulisan makalah berikutnya.
2.Dapat di jadikan sebagai sumber bacaan ilmu
pengetahuan.
3.Mempunyai pemahaman lebih mendalam tentang fluida.
4.Sumber untuk menambah wawasan serta menjadi bahan
masukan.
BAB
II. PEMBAHASAN
PENGERTIAN FLUIDA
FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida
mencakup zat car, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya
batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam
fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat
cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya
yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat
gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke
tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida Statis (Fluida Diam)
2. Fluida Dinamis (Fluida Bergerak)
A.
Fluida Statis
Fluida
Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Ø Massa
Jenis
Dalam Fisika, ukuran kepadatan
(densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
ρ = m / V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau
cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya
dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan
Massa (Density)
Bahan
|
Massa Jenis (g/cm3)
|
Nama
Bahan
|
Massa Jenis (g/cm3)
|
Air
|
1,00
|
Gliserin
|
1,26
|
Aluminium
|
2,7
|
Kuningan
|
8,6
|
Baja
|
7,8
|
Perak
|
10,5
|
Benzena
|
0,9
|
Platina
|
21,4
|
Besi
|
7,8
|
Raksa
|
13,6
|
Emas
|
19,3
|
Tembaga
|
8,9
|
Es
|
0,92
|
Timah
Hitam
|
11,3
|
Etil
Alkohol
|
0,81
|
||
Sumber
: College Physics, 1980
|
CONTOH
SOAL :
1. Di dalam sebuah tabung gelas terdapat zat cair
setinggi 10 cm. Tekanan air pada dasar tabung adalah 1200 N/m2. Jika g = 10 m/s2. Abaikan tekanan
udara. Berapa massa jenis zat cair ?
A. 800 kg/m3
B. 900 kg/m3
C. 1000 kg/m3
D. 1200 kg/m3
E. 1300 kg/m3
A. 800 kg/m3
B. 900 kg/m3
C. 1000 kg/m3
D. 1200 kg/m3
E. 1300 kg/m3
Pembahasan :
Diketahui :
Ketinggian zat cair (h) = 10 cm = 0,1 meter
Tekanan (P) air pada dasar tabung = 1200 N/m2
Percepatan Gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Massa Jenis zat cair ?
Jawab :
Massa Jenis zat cair
adalah 1200 kg/m3.
Jawaban yang benar adalah D.
Jawaban yang benar adalah D.
Ø
Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang
dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan
dituliskan sebagai berikut.
p = F / A
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).
Persamaanmenyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas
bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas
bidang yang besar.
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan
hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya
berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Perhatikanlah Gambar 1.
Gambar 1.
Dasar bejana yang terisi dengan fluida setinggi h akan mengalami tekanan
hidrostatis sebesar p.
|
Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut
konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat
fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
p = F / A = gaya berat fluida / luas permukaan bejana
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan p = (mfluida x
g) / A. Oleh karena m = ρV, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan
sebagai p = ρVg / A.
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu,
persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan
menjadi :
p = ρ (Ah)g / A = ρhg
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan
sebagai berikut.
ph = ρ gh
dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Prinsip
tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-alat
pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya
sebagai berikut.
a)
Manometer Pipa Terbuka
b)
Barometer
c)
Pengukur Tekanan Ban
Ø
Tekanan Total
Gambar 6.
Tekanan total atau tekanan mutlak yang dialami oleh titik A yang berada di
dalam suatu fluida adalah sebesar pA.
|
Pada permukaan fluida yang terkena udara
luar, bekerja tekanan udara luar yang dinyatakan dengan p. Jika tekanan udara
luar ikut diperhitungkan, besarnya tekanan total atau tekanan mutlak pada satu
titik di dalam fluida adalah
pA = p0 + ρ gh
dengan:
p0 = tekanan udara luar = 1,013 × 105 N/m2, dan
pA = tekanan total di titik A (tekanan mutlak).
CONTOH
SOAL :
1.
Seekor ikan berada
pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
Jika massa
jenis air 1000 kg/m3 ,
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan
tekanan udara luar 105 N/m,
tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan
Dik : ρ air = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
h = 15 m
po =105 N/m
Jawab :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Ø Hukum
Utama Hidrostatis
Gambar tersebut memperlihatkan
sebuah bejana berhubungan yang diisi dengan fluida, misalnya air. Anda dapat
melihat bahwa tinggi permukaan air di setiap tabung adalah sama, walaupun
bentuk setiap tabung berbeda. Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua
titik yang berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki
tekanan total yang sama. Jadi, walaupun bentuk penampang tabung berbeda,
besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah sama.
Tekanan total di titik A dan titik B
sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan di titik A
dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam
tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
pA = pB
p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2
ρ1h1 = ρ2h2
dengan:
h1 = jarak
titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan
ρ2 = massa
jenis fluida dua.
CONTOH
SOAL :
1.
Sebuah
pipa U yang diisi minyak dan air dalam keadaan stabil tampak seperti gambar.
Massa jenis air = 1000 kg.m– 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m– 3, maka perbedaan ketinggian (Δ h) adalah…..
A. 8 cm
B. 6 cm
C. 5 cm
D. 4 cm
E. 2 cm
Pembahasan
Tekanan hidrostatis di titik A sama dengan tekanan hidrostatis di titik B. Cari ketinggian air, kemudian selisihnya dengan tinggi minyak:
Massa jenis air = 1000 kg.m– 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m– 3, maka perbedaan ketinggian (Δ h) adalah…..
A. 8 cm
B. 6 cm
C. 5 cm
D. 4 cm
E. 2 cm
Pembahasan
Tekanan hidrostatis di titik A sama dengan tekanan hidrostatis di titik B. Cari ketinggian air, kemudian selisihnya dengan tinggi minyak:
Ø Hukum
Pascal
Hukum Pascal dapat digambarkan seperti
pada Gambar 9.
Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas
penampang pipa A1 , akan diteruskan
oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada
pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa A2 dengan
besar tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis
sebagai berikut.
p1 = p2
F1 / A1 = F2 / A2
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.
CONTOH
SOAL :
1.
Alat pengangkat mobil yang memiliki luas
pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 Cerdas
dan 4 × 10–4 m2 digunakan
untuk mengangkat mobil seberat 2 × 104 N.
Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Diketahui: A1 = 4 × 10–4 m2 A2 = 0,1 m2 F2 = 2 × 104 N F1 = 80 N.
Jawab :
Jawab :
F1= 80 N .
Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah
80 N.
Ø Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke
atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai
berikut.
FA = ρfVfg
dengan:
FA = gaya ke
atas (N),
ρf = massa
jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume
fluida yang dipindahkan (m3), dan
g = percepatan gravitasi (m/s3).
a. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda
lebih kecil daripada massa jenis fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida
memenuhi persamaan berikut.
atau
dengan :
Vbf = volume
benda yang tercelup dalam fluida (m3),
Vb = volume
benda (m3),
hbf = tinggi
benda yang tercelup dalam fluida (m),
hb = tinggi
benda (m),
ρb = massa
jenis benda (kg/m3), dan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3).
b. Melayang
Benda
yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama
dengan massa jenis fluida (ρb = ρf).
c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida
akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida (ρb > ρf).
Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida
tersebut, berat benda akan menjadi
wbf = w – FA
atau wbf = (ρb – ρf) Vbg
dengan:
wbf = berat benda dalam fluida (N), dan
w = berat benda di udara (N).
CONTOH SOAL :
1. Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika
ditimbang di udara. Jika batu tersebut ditimbang di dalam air beratnya = 21 N.
Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3,
tentukanlah:
a. gaya ke atas yang diterima batu,
b. volume batu, dan
c. massa jenis batu tersebut.
Diketahui: w = 30 N wbf = 21 N ρair = 1 g/cm3.
ρ air = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3
a. wbf = w – FA
21 N = 30 N – FA
FA = 9 N
b. FA = ρ air V batu g
9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)
Vbatu = 9 × 10–4 m3
c.
ρ batu = 3.333,3 kg/m3.
Ø Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan
didefinisikan sebagai gaya pada permukaan fluida tiap satuan panjang. Besar
tegangan permukaan untuk benda yang memiliki satu permukaan adalah:
Dengan F = gaya permukaan (N); L = panjang benda (m); dan
gama= tegangan permukaan (N/m). Untuk benda sepanjang L yang memiliki dua
permukaan, dengan L = 2 L.maka:
Besarnya tegangan permukaan zat cair juga dipengaruhi oleh
keadaan permukaan zat cair, misalnya suhu zat cair. Semakin tinggi suhu zat
cair, semakin kecil tegangan permukaannya, dan sebaliknya.
γ = F/d
dengan γ = tegangan permukaan (N/m atay Dyne/cm)
d = panjang permukaan (m atau cm) dimana dilai d adalah = 2l
d = panjang permukaan (m atau cm) dimana dilai d adalah = 2l
Atau
CONTOH SOAL :
1. Sebtang kawat dibengkokkan seperti huru
U. Kemudian kawat kecil PQ yang bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat
tersebut(perhatikan gambar). Kemudian kawat tersebut dicelupkan ke dalam cairan
sabun dan diangkat vertikal sehingga ada lapisan tipis sabun di antara kawat
tersebut. Ketika ditarik ke atas kawa kecil mengalami gaya tarik ke atas oleh
lapisan sabung. Agar terjadi keseimbangan, maka pada kawat kecil PQ
digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika panjang kawat PQ = 10 cm dan
nilai gravitasi 9,8 m/s2, berapa tegangan sabun tersebut?
Diketahui : Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg; Panjang kawat (l) = 10 cm = 10-1 m; Massa benda = 0,1 gram = 1 x 10-4 kg; g = 9,8 m/s2
Ditanyakan : tegangan permukaan lapisan sabun (g)
Rumus
γ = F/d ( d = 2l)
F = m x g = 3 x 10-4 kg x 9,8 = 2,94 x 10-3 N
γ = 2,94 x 10-3/ 2x 10-1 = 1,47 x 10-2 N/m. Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10-2 N/m.
γ = F/d ( d = 2l)
F = m x g = 3 x 10-4 kg x 9,8 = 2,94 x 10-3 N
γ = 2,94 x 10-3/ 2x 10-1 = 1,47 x 10-2 N/m. Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10-2 N/m.
Ø Kapilaritas
Kapilaritas
adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler .
Naik atau turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan
berikut.
mg
= F cosθ
ρ Vg
= γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
dengan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair
(m),
γ = tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).
CONTOH
SOAL :
1.Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika
dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan
permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2,
tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Diketahui: dtabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
Diketahui: dtabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
h = 0,025 m = 2,5 cm.
Ø Viskositas
Viskositas merupakan
ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida.
Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir
dan juga semakin suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Koefesien
viskositas dinyatakan dalam simbol h yang harga ketetapannya untuk fluida kental adalah 110 x 10-3 Pa s, sedangkan untuk fluida tidak kental adalah 1.0 x 10-3 Pas.
Apabila suatu benda
bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefesien
viskositasnya h, maka benda tersebut akan
mengalami gaya gesekan fluida sebesar ;
F = k v
Dengan k adalah
konstanta yang bergantung pada bentuk giometris benda. Berdasarkan perhitungan
laboratorium, pada tahun 1845 Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda
yng bentuk giometrisnya berupa bola, nilai k = 6r. Bila
disubtitusikan ke dalam persamaan diatas, maka dapat di peroleh ;
Fx = 6r v
Dengan :
Fs
= gaya gesekan stokes (N)
= koefesien viskositas fluida (Pa S)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s)
CONTOH SOAL :
1. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm
jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 × 10−3N.s/m2.
Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5
m/s!
Dik:
r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m
η = 110 × 10−3 N.s/m2
ν = 5 m/s
Ff =.....
Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang terjadi jika benda bentuknya BOLA dirumuskan:
dimana :
Ff = gaya gesekan di dalam fluida
η = koefisien viskositas fluida
r = jari-jari benda
ν = kecepatan gerak benda
sehingga besarnya gesekan
Dik:
r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m
η = 110 × 10−3 N.s/m2
ν = 5 m/s
Ff =.....
Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang terjadi jika benda bentuknya BOLA dirumuskan:
dimana :
Ff = gaya gesekan di dalam fluida
η = koefisien viskositas fluida
r = jari-jari benda
ν = kecepatan gerak benda
sehingga besarnya gesekan
B. Fluida
Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Ø Debit
Aliran
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:
Dimana :
Q
= debit aliran (m3/s)
A
= luas penampang (m2)
V
= laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering
dinyatakan dalam debit aliran
Dimana :
Q
= debit aliran (m3/s)
V
= volume (m3)
t
= selang waktu (s)
CONTOH SOAL :
1. Sebuah
selang karet menyemprotkan air vertikal ke atas sejauh 4,05 meter. Bila luas
ujung selang adalah 0,8 cm2, maka
volume air yang keluar dari selang selama 1 menit adalah … liter
Diketahui:
h = 4,05 m
A = 0,8cm2 = 8.10-5m2
t = 1menit = 60 sekon
ditanya: V = ….?
Jawab
Ep = m.g.h = ½ mv2
v = √2.g.h = √2.10.4,05 = 9 m/s
Q = A.v = 8.10-3.9 = 7,2.10-4 m3/s
V = Q.t = 7,2.10-4.60 = 432.10-4m3 =
43,2 L
Ø
Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Debit aliran 1 = Debit
aliran 2, atau :
Q1
= Q2
CONTOH SOAL :
1. Air mengalir melalui pipa mendatar dengan luas
penampang pada masing-masing ujungnya 200mm2 dan
100mm2. Bila air mengalir
dari panampang besar dengan kecepatan adalah 2 m/s, maka kecepatan air
pada penampang kecil adalah ….
Diketahui:
A1 = 200 mm2= 2.10-4m2 A2 = 100mm2= 10-4m2 v1= 2 m/s
ditanyakan v2 = …. ?
jawab:
Q1 = Q2
A1v1 = A2V2
v2 = A1v1/A2 = 2.10-4.2/10-4 = 4m/s
Diketahui:
A1 = 200 mm2= 2.10-4m2 A2 = 100mm2= 10-4m2 v1= 2 m/s
ditanyakan v2 = …. ?
jawab:
Q1 = Q2
A1v1 = A2V2
v2 = A1v1/A2 = 2.10-4.2/10-4 = 4m/s
Ø Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah
hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh aliran
fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama
pada setiap titik sepanjang aliran fluida ideal. Jika dinyatakan dalam
persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air
(Pa)
v =
kecepatan air (m/s)
g = percepatan
gravitasi
h =
ketinggian air
Ø
Penerapan Hukum Bernoulli
a.
Alat Ukur Venturi
Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa
dapat diukur dengan persamaan.
CONTOH SOAL :
1. Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 × 10–3m2 digunakan untuk
mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer
adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air
tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m3).
Diketahui: A1 =
8 × 10–2 m2, A2 = 8 × 10–3 m2, h = 0,2 m, dan g = 10 m/s2
b.
Tabung Pitot(Pipa Prandtl)
Tabung pitot digunakan untuk mengukur
kelajuan aliran suatu gas di dalam sebuah pipa. Misalnya udara,
mengalir melalui tabung A dengan kecepatan v. Kelajuan udara v di dalam pipa
dapat ditentukan dengan persamaan :
c.
Gaya Angkat Pada Sayap Pesawat Terbang
Sayap pesawat terbang didesain sedemikian rupa sehingga
aliran udara diatasnya lebih cepat daripada aliran udara dibawahnya. Sebagai
hasilnya, tekanan diatas pesawat lebih rendah daripada tekanan udara di bawah
pesawat sehingga timbul gaya angkat pada pesawat.
Keterangan:
ρ = massa jenis
udara (kg/m3)
va=
kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb=
kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F = Gaya angkat
pesawat (N)
CONTOH SOAL :
1.Sebuah pesawat
terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang melalui bagian
atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya 50 m2 bergerak
dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya
angkat pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3)
Diketahui: A = A = 50
m2, v2 = 320 m/s, v1 = 300 m/s, dan ρ udara = 1,3 kg/m3.
F1 – F2 = 1/2 ρ A (v22
- v11)
½ (1,3 kg/m3)(50
m2)(320 m/s)2 – (300 m/s)2 = 403.000 N
d.
Penyemprotan
Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang
lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih
kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak
ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
e.
Kebocoran
Pada tangki Dinding
Menurut Hukum Toricelli, jika diameter lubang kebocoran
pada dinding tangki sangat kecil dibandingkan diameter tangki, kelajuan air
yang keluar dari lubang sama dengan kelajuan yang diperoleh jika air tersebut
jatuh bebas dari ketinggian h.
Kecepatan aliran air pada saat kali pertama keluar dari
lubang adalah :
Jarak horizontal tibanya air di tanah
adalah :
t = √(2H/g)
Keterangan :
v = kecepatan keluar cairan dari lubang
X = jarak mendatar jatuhnya cairan
h = jarak permukaan cairan ke lubang bocor
H = jarak tempat jatuh cairan (tanah) ke lubang bocor
t = waktu yang diperlukan cairan menyentuh tanah
v = kecepatan keluar cairan dari lubang
X = jarak mendatar jatuhnya cairan
h = jarak permukaan cairan ke lubang bocor
H = jarak tempat jatuh cairan (tanah) ke lubang bocor
t = waktu yang diperlukan cairan menyentuh tanah
CONTOH SOAL :
1. Gambar di atas menunjukkan sebuah
reservoir yang penuh dengan air. Pada dinding bagian bawah reservoir itu bocor
hingga air memancar sampai di tanah. Jika g = 10 m/s2, tentukanlah:
a. kecepatan air keluar dari bagian yang bocor;
b. waktu yang diperlukan air sampai ke tanah;
c. jarak pancaran maksimum di tanah diukur dari
titik P.
Diketahui: h1 = 1,8 m
h2 = 5 m
g = 10 m/s2.
Bab III.KESIMPULAN
Kesimpulan
Fluida merupakan salah satu aspek yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya,
meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Fluida juga menjadi salahsatu
bagian terpenting dalam pembuatan saluran yang merupakan sarana untuk
mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Dalam menganalisa
aliran fluida pada saluran terbuka dan aliran dalam saluran tertutup kita perlu
mengetahui konsep dasar dalam aliran fluida dan juga perlu mengetahui
rumus-rumus empiris yang dipakai dalam menghitung jenis aliran tertentu,
sehingga kita dapat mengetahui jenis aliran dari
kedua saluran tersebut.
Saran
Dalam mempelajari Fluida kita harus
sungguh-sungguh memahami dan tidak menganggap enteng pelajaran ini, karena
dengan mempelajari ini kita juga mempelajari salah satu sifat fisika yang
terjadi di sekitar tempat tinggal hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://earthinharmony.blogspot.com/2013/08/aplikasi-fluida-dalam
kehidupan.html
http://fidiyanarani.blogspot.com/2014/05/mekanika-fluida.html
http://khairul-tkj.blogspot.com/2013/08/contoh-penerapan-fluida-dalam-kehidupan.html
https://farullahhasby.wordpress.com/2013/03/28/klasifikasi-aliran-fluida-fluids-flowclassification/
http://www.researchgate.net/publication/42320615_Aliran_Seragam_Pada_Saluran_Terbuka_
Teori__Penyelesaian_Soal-Soal
http://luk.staff.ugm.ac.id/mf/
http://www.slideshare.net/dwiazqiamulqi/pengertian-mekanika-fluida-danhidrolika